HARI LAUT SEDUNIA

(Jeremy Bishop,unsplash.com)

“Perayaan Hari Laut Sedunia pada awalnya dibentuk untuk merayakan lautan dunia dan meningkatkan kesadaran kita betapa pentingnya peran samudera dalam kehidupan”

Pada tanggal 8 Juni 1992, Hari Laut Sedunia pertama kali dideklarasikan pada Konferensi PBB tentang Environment and Development dengan mengusulkan tentang gagasan bahwa ada suatu hari dimana khusus untuk merayakan lautan dunia dan meningkatkan kesadaran publik betapa pentingnya peran samudera dalam kehidupan dan solusi untuk menjaga ekosistem laut agar tetap lestari. Konferensi Hari Laut Sedunia pertama kali dilaksanakan di Kota Rio De Janeiro, Brasil.

Pada tahun 1998, Komisi Oseanografi antar pemerintah di bawah naungan UNESCO menyuarakan dukungan untuk perayaan resmi internasional. Pada tahun 2002, dua organisasi konservasi, World Ocean Network dan The Ocean Project pertama kali merayakan Hari Laut Sedunia dengan jaringan kelompok yang bekerjasama dengan dua organisasi tersebut di seluruh dunia. Pada tahun 2008, setelah pengajuan petisi yang dipandu oleh dua organisasi tersebut kemudian Majelis PBB secara resmi menetapkan Hari Laut Sedunia diperingati setiap tanggal 8 Juni.

Pada 8 Juni 2020 lalu, Hari Laut Sedunia mengusung tema “Innovation for Sustainable Ocean” . Tema ini diangkat untuk menjelaskan inovasi tentang kesehatan laut dan dunia untuk kedepannya. Event ini diharapkan dapat membuka pandangan baru dan optimisme bagi seluruh pemimpin di penjuru dunia. Beragam inovasi diusung dalam event ini antara lain teknologi, infrastruktur sistem, manajemen sumberdaya, produk konsumen, keuangan, eksplorasi ilmiah. Inovasi eksplorasi ilmiah ini menjelaskan tentang penerapan inovasi, potensi dan dampak serta sumberdaya yang diperlukan untuk jangka panjang.

Dengan adanya Hari Laut Sedunia ini diharapkan kita semua, khususnya sebagai warga negara Indonesia dapat melestarikan laut Indonesia yang kaya dengan sumberdaya laut yang melimpah ini. Laut Indonesia merupakan salah satu sumber kehidupan utama masyarakat Indonesia, mengingat 75% wilayah Indonesia merupakan perairan. Namun, saat ini masih banyak kasus perusakan ekosistem laut yang berdampak pada kelestarian laut Indonesia seperti IUU (Illegal, Unreported and Unregulated) serta pembuangan gunungan sampah plastik ke laut.

Sebagai warga negara Indonesia sudah sepatutnya kita bersama – sama menanggulangi pencemaran laut. Hal kecil yang kita lakukan sangat berarti bagi kelestarian laut Indonesia. Hal kecil yang dapat kita mulai misalnya tidak membuang sampah plastik pada pesisir pantai dan mendaur ulang plastik menjadi benda yang bermanfaat.

Hari Laut Sedunia menjadi pengingat kita betapa pentingnya peran laut bagi kehidupan manusia. Laut sebagai sumber pangan, habitat dan muara dari seluruh sungai di muka bumi. Menjaga kelestarian laut merupakan kewajiban kita untuk melestarikan ekosistem laut yang lebih baik dan kesejahteraan generasi anak cucu kita mendatang.

Mari Jaga Lautan Kita, Jalesveva Jayamahe!

HUMATING

Waduk Selerojo terletak di daerah Ngantang, Malang, Jawa Timur. Perjalanan menuju Waduk Selorejo ini dapat ditempuh menggunakan motor maupun mobil dan angkutan umum seperti bus dengan waktu tempuh selama kurang lebih 1,5 jam dari Kota Malang.

(Dokumentasi Pribadi, 2019)

Jika anda memasuki Waduk Selorejo akan dikenakan tarif tiket masuk sebesar Rp. 10.000,- per orang dengan tarif parkir yang berbeda tergantung dengan kendaraan yang digunakan. Apabila ingin mengelilingi waduk, dapat menyewa perahu dengan tarif Rp. 150.000,- sepuasnya. Waktu terbaik untuk mengunjungi Waduk Selorejo adalah di pagi hari ketika para nelayan mulai menebar jaringanya.

Nah bagaimana? menarik bukan? Jika anda berlibur ke Malang Waduk Selorejo ini bisa jadi salah satu destinasi liburan anda!

MUNAS V HIMASUPERINDO

[ MUNAS V HIMASUPERINDO ]

Halo halo, apa kabar warga himasuperindo ???

Ada info nih terkait Musyawarah Nasional V Himasuperindo di Universitas Brawijaya, Malang.

Jadi buat kalian delegasi yang belum melakukan registrasi bisa klik link pendaftaran http://bit.ly/2xXwPXn dan link form kesehatan http://bit.ly/2yun3gc

Registrasi dapat dilakukan mulai tanggal 17 – 25 oktober 2017 dengan biaya 400K ????

Info lebih lanjut dapat menghubungi contact person
?: 081283430510 (makata)
?: 082351585640 (tania)

 

 

form pendaftaran (klik link di samping) : https://timmunas.typeform.com/to/EhGzDy

#MedinfoHumanera
#Aha!Humanera
#Aquaticsolid
#MspUB
————————
For further information follow us on :
Twitter : @msp_ub
FaceBook: Humanera fpik UB
Instagram: msp_ub
OfficialLine : @zec9612i
Web: humanera.fpik.ub.ac.id
==================
Departemen Media Komunikasi dan Informasi Himpunan Manajemen Sumberdaya Perairan
Fakultas Perikanan dan Ilmu kelautan.

Menteri Susi “Bangsa Yang Maju, Bangsa Yang Terus Berbenah”

DEPOK (17/10) – Kinerja Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam menegakkan hukum di perairan Indonesia telah mendapat berbagai apresiasi. Di bawah komando Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, KKP menerbitkan berbagai regulasi untuk mengatur tata kelola kelautan dan perikanan yang lebih baik. Salah satunya adalah menenggelamkan kapal pencuri ikan. Menteri Susi mengatakan pentingnya penegakkan hukum dalam menjaga kedaulatan perairan Indonesia. Hal tersebut diungkapkannya saat menyampaikan kuliah umum bertema ‘Keamanan Maritim dan Keberlanjutan Sumber Daya Kelautan Menuju Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia’ di Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Depok, Selasa (17/10).

“Penegakkan hukum di laut itu perlu. Persoalan pencurian ikan, bukan hanya soal mencuri ikan lalu dijual. Tapi termasuk pelanggaran HAM, penyelundupan narkoba, dan lain sebagainya,” jelasnya.

Dalam mengeksekusi aturan untuk menenggelamkan kapal pencuri ikan, diakuinya bukanlah hal mudah. Menteri Susi kerap mendapat penolakan dari berbagai oknum masyarakat maupun aparat yang terlibat. Meski begitu ia meyakini, bahwa langkah yang diambilnya sangat tepat. “Reforming is never easy (perubahan tidak pernah mudah. Tapi sebuah bangsa kalau mau maju harus continue improving (terus berbenah). Bangsa yang maju itu bangsa yang continue and sustain reform (melanjutkan dan mempertahankan reformasi)” ungkapnya.

Pencurian ikan, lanjut Menteri Susi, bukan hanya mengurangi stok ikan saja tapi juga mengubah sifat para nelayan tradisional menjadi negatif dengan menggunakan bom ikan. “Sebenarnya bukan hanya karena illegal fishing saja, tapi susahnya mencari ikan juga mengubah behavior para penangkap hasil perikanan. Mereka ada yang pakai bom, ada yang pakai portas, pokoknya eksistensivitas daripada kegiatan penangkapan hasil perikanan menjadi sangat tidak terkendali. Ternyata illegal fishing ini menjadi salah satu penyebab yang paling besar,” lanjutnya.

Sebagai upaya menjaga kedaulatan sektor kelautan dan perikanan, Menteri Susi pun menerbitkan sejumlah peraturan. Kedaulatan sektor perikanan 100 persen menjadi milik bangsa Indonesia, setelah Perpres No.44 Tahun 2016 tentang Daftar Bidang Usaha yang Tertutup dan Bidang Usaha yang Terbuka dengan Persyaratan di Bidang Penanaman Modal, secara resmi diteken oleh Presiden. Perpres tersebut menegaskan bahwa perikanan tangkap masuk ke daftar negatif bagi investasi asing. “Tidak boleh ada kapal asing, nelayan asing yang tangkap ikan di Indonesia. Ini adalah kemenangan Indonesia, sumber daya ini 100 persen untuk Indonesia,” lanjutnya.

Berbagai aturan hukum di Indonesia untuk menjaga kedaulatan perairan Indonesia seyogyanya dapat dijalankan dengan baik guna memperkuat sektor kelautan dan perikanan. “Adanya Perpres 44, Satgas 115, ada UU No.45 tahun 2009. Saat ini menjadi instrumen terbaik yang Indonesia punya to protect our sea. Dan anda semua yang ada di sini, adalah partner saya sebagai anak bangsa,” tutupnya.

Penegakkan hukum di laut merupakan amanat Undang Undang (UU) Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perikanan. Di dalam UU tersebut, tertuang jelas berbagai peraturan terkait perikanan, salah satunya adalah menjaga kedaulatan dengan menenggelamkan kapal-kapal pencuri ikan. Namun, UU tersebut baru dieksekusi secara berkelanjutan pada pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Penenggelaman ini juga sebagai bentuk upaya pemerintah dalam menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Indonesia perlu kembali melihat sektor kelautan dan perikanan sebagai sektor penggerak ekonomi nasional. Masa depan Indonesia ada di laut dan pemerintah akan terus melakukan aksi untuk meneguhkan kedaulatan laut Indonesia.

by : kkp.go.id
Lilly Aprilya Pregiwati
Kepala Biro Kerja Sama dan Humas